TRADISI KENDUREN DI DESA PLANDIREJO

Masyarakat Desa Plandirejo terus menjaga dan melestarikan tradisi Kenduren, salah satu warisan budaya Jawa yang masih hidup dan relevan hingga kini. Kegiatan ini menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya tetap dijunjung tinggi meskipun zaman terus berkembang. Tradisi Kenduren menjadi bukti kuatnya akar budaya yang mengikat kehidupan masyarakat di tengah arus modernisasi.

Kenduren, yang juga dikenal dengan sebutan Kenduri atau selametan, merupakan kegiatan makan bersama yang dilakukan secara kolektif. Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk syukur, tetapi juga sebagai sarana untuk memanjatkan doa bersama demi keselamatan, kesehatan, dan keharmonisan hidup warga. Nilai kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas menjadi inti dari setiap pelaksanaannya.

Kegiatan ini berlangsung secara berkala dan tidak terbatas pada satu waktu tertentu. Kenduren diselenggarakan berulang kali, tergantung pada momen-momen penting dalam kehidupan masyarakat, seperti kelahiran anak, pernikahan, kematian, panen, atau dalam rangka menyambut bulan-bulan suci dalam kalender Islam. Karena itu, tradisi ini melekat erat dalam berbagai fase kehidupan warga, baik dalam suasana suka maupun duka.

Pelaksanaan Kenduren dapat dilakukan di rumah warga, balai desa, atau tempat-tempat ibadah seperti langgar dan mushola. Fleksibilitas tempat ini memperlihatkan bagaimana tradisi mampu beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat, namun tetap menjaga nilai-nilai spiritual dan sosialnya. Semua warga berpartisipasi dalam kegiatan ini, mulai dari menyiapkan makanan hingga berdoa bersama.

Kepala Desa Plandirejo menyatakan bahwa tradisi seperti Kenduren adalah warisan budaya yang patut dijaga dan dikenalkan kepada generasi muda. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga identitas budaya yang selama ini menjadi perekat kehidupan sosial. “Melalui Kenduren, masyarakat tidak hanya berkumpul, tetapi juga belajar berbagi, bersyukur, dan mempererat silaturahmi,” ujarnya.Dokumentasi dalam rangkaian acara Kenduren pada tanggal 27 Juni 2025 di salah satu rumah warga dalam menyambut bulan suci di kalender islam, menunjukkan partisipasi aktif warga di Desa Plandirejo. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa tradisi lokal masih hidup dan menjadi bagian penting dari dinamika sosial masyarakat.